21 Januari, minggu kedua liburan musim
dingin 2013….
Akhirnya semester enam yang sangat
melelahkan berlalu juga. ‘Melelahkan’ bukan hanya karena pelajarannya banyak
tapi juga karena semester musim gugur memang memiliki minggu yang lebih pendek,
karena itulah jarak antara ujian mid dan akhir sangatlah pendek sehingga terasa
seperti lomba renang gaya kupu-kupu 400 meter... ok, saya memang tidak pandai
dalam pengandaian.
Anyway, eski semeter ini tingkat stress dua kali
lipat, ditambah tugas 市场营销
dan tugas 小调查 yang sampai saat ini
tidak saya mengerti fungsi dan manfaatnya, secara garis besar semester ini
cukup menyenangkan. Kenapa? Karena akhirnya saya bertemu dengan pelajaran yang
benar-benar saya sukai, yaitu 古代文学. Sebenarnya
saya hampir yakin 100% pelajaran favorit saya adalah 中国历史. Namun berhubung pengajarnya tidak memenuhi
standar guru yang berkualitas, maka saya hanya bisa bergantung pada 资料untuk mendalami 中国历史.
Kembali ke pelajaran 古代文学. Alasan saya sangat menyukai pelajaran
ini karena saya mendapatkan pengetahuan mengenai literatur 中国 yang sudah berusia 2000 tahun lebih. Mulai
dari 周朝sampai清朝. Mulai dari 诗歌sampai 小说. Kesimpulannya:中国古代文学并不比西方的差. Ok, saya tidak tahu bagaimana
menyimpulkannya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun begitulah
hasilnya. Sayangnya sangat sedikit sekali literatur 中国yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Yang
benar-benar 中国古代文学yang pernah saya
lihat di Jakarta hanyalah novel 三国yang
masih diterjemahkan dengan kata-kata yang sangat membingungkan.
Alasan kedua adalah guru yang asyik. Bagaimana
pun juga guru memang mempengaruhi pandangan murid terhadap berbagai macam ilmu
pengetahuan. Bersyukur saya bisa mengenal 张胜林老师. Asyik, cool, funny! Mendengarkan penjelasannya
seperti mendengar dongeng dan sering kali benar-benar membuat anak-anak lainnya
tertidur.
Dan karena saya benar-benar menyukai
pelajaran ini, maka saya akan secara khusus membuat ringkasan dari apa yang
saya dapatkan selama satu semester ini. 中国古代文学 (神话传说,诗歌,散文,元曲,中国四大古代小说)
Jalan hidup manusia memang tidak selalu
berada di puncak. Begitu juga dengan nasib mahasiswa biasa. Jangan dikira hanya
karyawan yang ada masalah dalam hubungan sosial. Saya juga menghadapinya, mulai
dari murid yang suka menjilat guru dan nusuk dari belakang, murid yang iri hati
tanpa mengetahui berapa ember keringat dan darah yang saya tampung demi lulus
ujian, memperlakukan saya sebagai teman cadangan dan seperti orang bodoh di
tengah kerumunan, dan bla-bla-bla. Tapi justru kekecewaan itu yang membuat saya
benar-benar bersyukur memiliki Tuhan Yesus, sobat sejati.
Yup! Semester ini memang banyak perubahan
yang terjadi pada saya. Setelah berbulan-bulan saya mencoba bereksperimen untuk
hidup sendiri tanpa mengandalkan Tuhan, dan meski saya mendapatkan achievement, namun tidak ada kedamaian
di hati saya. Jika dulu saya menghadapi masalah dengan amarah, maka sekarang
saya menghadapinya dengan bernyanyi “jalan serta Yesus, jalan sertaNya setiap
hari...”. Kesimpulannya: kita memang tidak pernah bisa meninggalkan Yesus.
Lucunya, setelah seorang teman menyadarkan
saya bahwa ‘teman saya ternyata bukan teman, menjadi batu sandungan dalam hidup
saya selama dua tahun, hingga saya berpikir kenapa orang seperti dia
pelayanannya di gereja bisa sangat luar biasa, dan sampai saat ini saya tidak
tahu kenapa ia bersikap sangat buruk pada saya.
Selain beberapa kali ditelantarkan oleh
beberapa teman di pinggir jalan, mulai dari dikacangin sampai benar-benar
ditinggalkan di jalan karena mereka tiba-tiba saja memilih untuk pergi dengan
orang lain. Bahkan orang yang saya anggap orang terbaik yang pernah saya kenal
juga beberapa kali mengecewakan saya dan justru mendengarkan omongan orang yang
tidak saja tidak mengenal Tuhan, tapi juga baru satu minggu mengenal saya.
Tapi saya tidak ingin larut dalam masalah
ini karena tidak ada orang yang sempurna dan tidak ada teman yang sempurna. Seperti
kotbah minggu ini: katakan “No!” pada pikiran negatif. Tapi sekali lagi saya
harus ingat bahwa tidak ada orang yang sempurna dan saya orang yang paling
tidak sempurna dari semuanya itu. Kita semua sama-sama harus ingtrospkesi diri.
Dan yang paling membahagiakan dari semua ini adalah sampai kapan pun juga saya
masih memiliki Tuhan, sobat yang sempurna. So, apapun yang terjadi tetap jalan
serta Yesus!
Kutahu Tuhan dengar doaku dan kutahu
pasti Yesus yang belaku
Kutahu Tuhan lihat semua tetes air mata & luka, dan
kutahu pasti Tuhan Yesus yang belaku
(song from Mike Mohede "Tuhan Dengar Doaku")
Anyway, saya bersyukur empat bulan ini terlewati
dengan selamat dan penuh ucapan syukur. Next?
Liburan ini mau ngapain saja? Well, saya akan tetap menulis beberapa artikel
pendek lagi saat saya mendapatkan ilham. Tetap bereksperimen dengan berbagai
bahan makanan – karena saya beruntung liburan semester ini tidak perlu
mengungsi ke asrama lain jadi saya bisa bebas memasak. Kerja bakti selama 4
minggu. Nonton film drama. Diet. Dan agenda selanjutnya masih belum diputuskan.