Wow! Tidak terasa sudah 1/2 tahun tidak membuka blog ini. Terakhir kali membuka blog ini bulan Agustus lalu. Anyway, karena liburan winter kemarin saya tidak balik ke Indo dan tidak ada sambungan internet di kamar 'sementara' selama liburan, maka saya tidak bisa memanfaatkan waktu-waktu yang membosankan untuk log-in di blog ini. So sad....
Anyway, liburan winter/spring di xiamen benar-benar.... sepi. Memang sulit dipercaya. Apalagi sebagian besar dari kita menganggap bahwa musim semi = tahun baru imlek = merayakan di cina = pasti super duper meriah. Pemikiran ini ternyata salah besar, terutama di kota kecil seperti Xiamen, atau lebih spesifiknya lagi, Jimei. Tanggal 23 Januari wilayah Jimei sudah seperti kota mati. Seeepppppiiii banget. Dingin dan tidak ada satupun lampu yang menyala dari toko-toko di sepanjang jalan Jimei. Tidak ada bus umum setelah jam 6 sore! Bayangkan, saya harus berjalan dari sekolah ke McDonald (satu-satunya restoran yang buka selain KFC) jam 8 malam di tengah udara dingin dan gelap gulita. Jujur saja, saya cukup takut juga kalau-kalau ada psiko yang ngikutin dari belakang. Hiiiii....
Anyway, meski tidak memiliki pengalaman yang heboh, tapi ini juga merupakan salah satu pengalaman pribadi untuk diceritakan ke setiap orang yang bertanya "gimana tahun baru di cina? pasti asyik banget!" dan dengan keyakinan 100% saya akan menjawab "tahun baru imlek = sepi". Well, saya tidak tahu bagaimana kota-kota lain dan mungkin Jimei terlalu kecil untuk mewakili Cina secara keseluruhan. Tapi yang pasti selama liburan musim dingin ini saya sudah cukup muak sama double cheese burger dan paha ayam KCF. Satu-satunya hal terbaik di imlek tahun ini adalah saya bisa melewatkannya dengan tenang tanpa adanya 'pertunjukan drama' dengan keluarga saya di Indonesia.
Oh iya, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat pameran lampion di Yuan Bo Yuan, Jimei. Benar-benar seperti festival lampion sungguhan! Look how fat I am....
Semester baru di Jimei. Yeah! Akhirnya masuk kelas San Shang! Meski awal semester tidak cukup menggembirakan untuk saya secara pribadi karena gagal mendapatkan Jiang Xue Jin untuk semester kemarin. Cukup mengecewakan sebenarnya karena hanya ada satu nilai (dari 6 mata pelajaran) yang jauh dari standar. Yang menyesakan adalah lima pelajaran lainnya mendapatkan nilai 90 lebih. Ck, ck, ck, gw gak menduga kalau sekolah ini sangat pelit dan tidak memberikan sedikit penghargaan untuk murid karena saya tidak akan keberatan hanya mendapatkan 600 RMB. Apakah para guru tidak menyadarinya bahwa hal ini membuat murid (seperti saya) merasa bahwa belajar dan kerja keras adalah hal yang sia-sia? Anyway, saya memerlukan hampir 2 minggu untuk melepaskan rasa frustasi ini. Bahkan saya sempat melihat 7 guru baru di semester ini dengan kacamata 'musuh bebuyutan'. Tapi saya sudah melupakan masalah ini jauh di belakang saya....
Oh iya, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat pameran lampion di Yuan Bo Yuan, Jimei. Benar-benar seperti festival lampion sungguhan! Look how fat I am....
Yang menyenangkan dari semester baru ini, kelas kami kedatangan empat murid baru dari Korea, Jepang (2 orang), dan Vietnam. Mengenai guru-gurunya.... yah gitu deh, tidak bisa ada banyak komentar. Yang penting adalah kelas kami tetap asyik, tetap ramai. Anyway, saya sangat merindukan sahabat saya Marina Goda yang sudah balik ke Jepang untuk menyelesaikan sarjananya. Bersahabat dengan anak pintar dan super rajin memang sangat menyenangkan. Jujur saja, kalau ada Goda saya lebih terpacu untuk belajar giat. I miss you, pal.
Bicara singkat mengenai hal baik dan buruknya semester baru. Saya sempat sakit 1 minggu lebih karena kedinginan (Bukan flu dan demam, tapi diare! Memang sakit yang aneh...). Ini juga cukup aneh: tapi saya sangat meyukai pelajaran sejarah, salah satu pelajaran baru di semester ini. Ada tiga roomate baru, dua anak Indo dan satu anak Thailand. Memang perubahan yang cukup drastis. Tapi kehidupan memang selalu berubah dan disinilah kita akan diuji untuk mengatasi hal-hal yang tidak mengejutkan dan tidak menyenangkan.
Akhir-akhir ini....
Saya lagi tergila-gila dengan dua bintang youtube yang sudah tidak asing lagi, Kevjumba dan Nigahiga. Memang cukup terlambat untuk menjadi fans mereka. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kedua bintang ini memang super duper kocak! Saya sama sekali tidak mengerti darimana mereka mendapatkan ide dan kreativitas humoris seperti itu. Saya juga sangat suka dengan video duet Kevjumba dan Papajumba. Andai saja saya memiliki ayah yang super kocak seperti Papajumba....
Favorite Youtube Video:
Di pertengahan bulan Februari, China dan Taiwan sedang dilanda demam Linsanity dan (jujur) saya salah satu orang yang terkena wabah ini. Lucunya Jeremy Lin (orang yang bertanggung jawab atas Linsanity) memiliki kaitan dengan Kevjumba dan Nigahiga di beberapa video youtube sebelum ia mengguncang dunia. Jadi bisa dikatakan saya menjadi fans Kevjumba dan Nigahiga di waktu yang bersamaan dengan menjadi fans Jeremy Lin. Ada penulis yang mengatakan, siapa yang tidak tahu siapa Jeremy Lin dia harus segera keluar dari goa/kandangnya. Semua orang mengatakan Lin ini... Lin itu... Jika kau tinggal di NY maka kau hanya cukup mengeluarkan kepala di jendela dan kau akan mendengarkan orang di jalanan menyebutkan namanya. He is a great player. Dua point penting adalah dia lulusan Harvard (pintar) dan religius (cinta Tuhan). Saya harap bintangnya akan semakin bersinar di tahun-tahun mendatang.
No comments:
Post a Comment