Anda boleh mengatakan saya over-confident bahkan bersikap ekstrem. Tapi jika ditanya apa makanan paling enak sedunia, sudah pasti saya katakan makanan asli Indonesia. Bumbu dan rempah-rempahnya yang kaya menjadi daya tarik tersendiri bagi makanan-makanan ini. Uniknya makanan Indonesia paling enak justru yang dijual di tenda pinggir jalan bukan yang di hidangkan di piring kristal restoran bintang lima. Ada satu penjual soto ayam di Jakarta yang sangat terkenal, bahkan sering dikunjungi oleh pejabat dan artis, yang hanya dijual di bawah tenda persimpangan jalan. Saya rasa keunikan inilah yang justru menjadi daya tarik tersendiri dan sulit ditemukan di negara lain.
Kecintaan saya pada makanan Indonesia membuat saya cukup depresi di bulan-bulan pertama hidup di Xiamen. Meskipun di Cina juga ada beberapa restoran dan makanan Indonesia, namun karena bumbu yang digunakan berbeda maka rasanya tetap saja tidak tepat. Berikut daftar makanan kesukaan saya yang saya cinta-mati-dan-merasa-kehilangan-dengan-teramat-sangat:
10. Mpek-mpek dan tekwan
Cuka hitamnya yang pekat membasahi adonan tepung dan ikan yang digoreng hingga kuning keemasan. Saat kita membelahnya, cuka hitam itu membasahi kuning telur di dalamnya. Jika kurang pedas, tambahkan cabai hijau yang digiling halus, lalu taburkan irisan mentimun dan ebi kering.... Yum..... Makanan asam dan pedas memang menjadi favorit saya. Karena itulah saya sangat menyukai makanan khas Palembang yang satu ini.
9. Sate padang, sate ayam
te.... sate.... masakan ini memang salah satu kekayaan asli Indonesia. Saya tidak bisa memutuskan mana yang lebih saya sukai tapi sepertinya saya lebih banyak makan sate padang daripada sate ayam. Mungkin karena rasa pedas dalam bumbu sate padang, tapi bukan berarti kecap dan bumbu kacang sate ayam kalah pamor. Anyway, kedua makanan ini memang sama lezatnya. Apalagi kalau di makan dengan ketupat.... hm......
8. Kepiting telor saus padang
Hohoho, siapa yang tidak suka seafood? Yeah, kecuali mereka yang punya alergi yang mana saya sangat prihatin karena tidak bisa menikmati daging putih yang manis ini. rasa asam, pedas, dicampur dengan daging kepiting segar, dimakan dengan roti mantou yang digoreng hingga coklat. Hm.... mamamia! Tidak ada yang mengalahkan kelezatannya.
7. Nasi Padang
Makanan yang satu ini sangat terkenal di manca negara. Nasi Padang sebenarnya adalah nasi campur dari Padang. Nasi putih dengan sayur yang bisa kita pilih sendiri. Ada ayam kari, ayam goreng, sayur lodeh, daging rendang, sayur pepaya, dan masih banyak lagi. Yang saya sukai dari masakan Padang ini adalah bumbu karinya yang sangat kental dan menggigit. Apalagi jika ditambah dengan cabe hijau yang digiling kasar. Jika orang yang tidak kuat makan sayur bersantan dan pedas, saya sangat tidak menyarankan anda mengindari makanan ini. Saat mencobanya, saya sarankan untuk berhati-hati dan jangan sampai ketagihan. Karena ada kenalan saya yang naik kolesterolnya karena ketagihan makanan ini. Jadi bisa dibayangkan betapa lezatnya makanan ini ‘kan?
6. Sayur Asem
Bapi bagi penggemar masakan Sunda, sayur yang satu ini tidak bisa dihilangkan dari menu. Disiram di atas nasi panas, dengan ikan asin dan sambal terasi yang super pedas. Sambal apa yang paling cocok? Tentu saja sambal ulek terasi mentah dan sambal terasi yang dikukus dengan tomat yang warnanya kemerahan. Hm.... seakan keringat yang membasahi tubuh setimpal dengan kenikmatan yang dirasakan lidah. Setelah puas dengan makanan ini, tenggorokan kita dipuaskan dengan air kelapa muda dengan perasan jeruk lemon..... duh... laper deh saya..... -_-!
Satu tahun tidak balik ke Indonesia, ini adalah makanan pertama yang saya cari. Sayangnya makanan ini biasa dijual malam hari sehingga saya terpaksa menunggu hari berganti malam baru pergi membelinya. Minyak yang terbentuk dari mentega keemasan membasahi adonan martabak, selanjutnya diisi dengan lapisan kacang, coklat, keju, dan susu kental..... Ok, makanan ini memang sangat berkalori tapi tidak ada salahnya jika sekali-kali kita memakannya ‘kan? Tempat penjual martabak manis kesukaan saya ada di mall Kelapa Gading. Saya menyukainya sejak saya masih duduk di bangku SD (berarti kira-kira di awal 90-an) dan meski sekarang banyak toko penjual martabak di daerah Kelapa Gading, saya selalu kembali ke toko ini setiap kali ingin mencicipi manisnya makanan khas bandung ini.
4. Mie instan
Mie instan asli Indonesia mungkin menjadi benda wajib yang harus masuk dalam bagasi anda saat anda akan pergi ke luar negeri. Saat pertama kali ke Xiamen, satu kesalahan terbesar saya adalah saya tidak membuat sebungkuspun mie isntan Indonesia. Well, saya tidak bisa berbuat banyak karena timbangan saya overload. Anyway, mie instan kesukaan saya tentu saja mie goreng! Dimasak dengan telur hingga mendidih, lalu diaduk dengan kecap, minyak, dan sambal. Terakhir ditambahkan bumbu bubuk yang asin... hm..... Makanan ini memang tidak bergizi namun percaya atau tidak mie instan Indonesia memang tidak tergantikan. Bahkan kenalan saya berkata bahwa mie isntan yang dijual di Indonesia dan yang dijual di Singapura memiliki rasa yang berbeda meski berasal dari perusahaan yang sama. Lalu mana yang lebih enak? Tentu saja yang asli dari dalam negeri sendiri. Karena itu tidak heran jika ia selalu meminta oleh-oleh mie instan dari Indonesia.
3. Cabe Indonesia, kecap asin, kecap manis
Ok, ini kesalahan yang tidak saya prediksi sebelumnya. Saya mengira semua tempat memiliki cabe yang sama pedas dan menggigitnya dengan cabe Indonesia. Tapi ternyata saya salah dan saya tidak henti menyesalinya hingga saat ini. Saya berpikir pasti masakan Cina asli sama pedasnya dengan masakan Indonesia atau minimal tidak beda jauh. Ternyata cabe yang dijual di Cina kebanyakan cabe kering dan mereka bahkan tidak memiliki saus sambal. Bisa anda bayangkan? Bahkan di McDonald dan KFC, mereka hanya memiliki saus tomat! Oh my God! Rasanya seperti di neraka dunia kuliner! Namun setelah menyadari kesalah saya, botol sambal menjadi benda wajib utama dalam koper saya. Anda tahu berapa banyak botol sambal yang saya bawa dari Indonesia setiap semesternya? 10-15 botol! Hohoho! Makanan memang tidak sempurna tanpa sambal! Saya sering berkelakar dengan teman studi saya: baju boleh ketinggalan, tapi botol sambal tidak boleh sampai ketinggalan! Kecap asin dan kecap manis Indonesia juga menjadi pilihan unggulan. Sekarang, setiap kali makan di Xiamen, saya selalu menambahkan setitik kecap asin dan sesendok sambal dan semuanya kembali menjadi sempurna. Cabe apa yang menjadi favorti saya? Tentu saja cabe Flores yang terkenal super duper gila pedasnya. Cabe Flores itu hanya sebesar butir beras namun pedasnya luar biasa. Setelah mencoba cabe Flores pasti kita akan mengatakan cabe rawit di pasar tidak ada apa-apanya. Anyway, saya tetap menyukai kedua cabe ini. Cabe Flores di beri kecap manis dan dimakan dengan ikan bakar yang sudah diberi irisan mentimun-tomat dan perasan jeruk nipis..... ok stop, perut saya sudah mulai bergolak!
2. Kopi
Siapa saja tahu bahwa kopi Indonesia merupakan salah satu kopi unggulan di dunia. Mulai dari kopi Sumatera (Lampung), kopi Sulawesi, dan kopi yang mahal banget... kopi luwak. Pengalaman saya di Xiamen memang membuat saya lebih menghargai masakan dan produk Indonesia. Setelah mie instan, cabe/sambal, sekarang giliran kopi. Saya ini memang pecandu kopi sejak kuliah dan hampir setiap hari saya harus minum segelas kopi. Saya begitu bahagia saat menemukan bungkus kopi N******e dijual di Xiamen. Tapi begitu meminumnya..... saya langsung tahu ada yang salah dengan kopi ini. Rasanya sama sekali berbeda dengan kopi – dengan merek yang sama – yang saya beli di Indonesia dan Singapura. Saya sama sekali tidak menyalahkan merek ini karena memang ada penyesuaian selera konsumen lokal, yeah sama seperti kasus mie instan. Anyway, selama satu semester pertama tidak minum kopi? Bisa anda bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu. beruntung ada teman saya yang pulang ke Indonesia di tengah-tengah semester dan saya menitip dua bungkus kopi N******e. Hore!!! Matahari kembali bersinar dalam kehidupan saya!
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur sehigga bisa menghasilkan hasil pertanian dan perkebunan dengan rasa nomor satu. Terutama bagi buah-buahan tropis seperti pepaya, pisang, mangga, melon, semangka dan masih banyak lagi. Harganya juga sangat murah. Diantara sederetan buah unggulan tersebut, buah yang paling saya sukai adalah durian. Banyak orang yang tidak suka dengan baunya yang menyengat dan saya sangat menyesal mereka tidak bisa ikut menikmati ‘buah dari surga’ ini. Saya ingat saat saya berlibur ke Medan dan menikmati pesta duren di pinggir jalan. Harganya yang luar biasa murah dan saya makan begitu banyak seperti orang kerasukan. Penjualnya hanya tinggal menunggu kita menunjuk duren yang kita inginkan dan ia akan langsung membelahnya di depan kita. Jadi kalau istilahnya makan seafood, kita makan duren segar-segar sambil nongkrong di pinggir jalan. Tentu saja kalau kita makan secara ekstrem darah tinggi kita bisa kumat dan kepala kita bisa sakit. Keesokan paginya saat bangun tidur, kita seperti kena hangover durian.